Catatan Kecil Calon Bunda

Semakin mendekati tanggal lahir, padahal masih 14 minggu lagi, tapi kan itu cepet kalau kitanya menikmati. Lagi mikir gimana caranya di trimester 3 ini selalu bahagia, kunci bahagia menurut Aa adalah perbanyak istigfar, karena dengan memperbanyak taubat, Allah akan mengampuni dosa-dosa kita, memberi rezeki yang tidak disangka-sangka dan memberi pertolongan, sebenarnya itu udah kebahagian hqq. Sekecil apapun masalah kalau Allah ngga nolong, ngga akan pernah selesai tuh dan pasti rasanya beraaatttt. Tapi seberat apapun masalah kalau Allah menolong, pasti beres dan meninggalkan hikmah.

But, membiasakannya butuh perjuangan, Insya Allah bisa, mindsetnya harus diubah dulu, dan selanjutnya berjuang untuk mengistiqomahkan. Diawal-awal semangat, ditengah mulai kendor, dan diakhir suka los aja. Harus ada pengingat nih, apa yaa?? Mikir. Cling, ada sebuah ide yang tiba-tiba nyangkut, kan lagi hamil besar, kenapa ngga menjadikan janin sebagai pengingat?

Sebenarnya dibalik ide ini karena dari kemarin kakak ngambeg mungkin, gerakannya ngga begitu terasa sampai pagi tadi. Mulai khawatir deh emaknya, mau periksa hari ini ngga ada jadwal usg, udah dicoba dipancing-pancing, di dengerin murrotal, kajian Aa, dibacain cerita, tetep aja ngga bergeming. Akhirnya emaknya mewek, ngajak ngobrol kakak, sambil ngelus-elus perut dan banyak istigfar, hingga akhirnya ketiduran. Padahal lagi nyimak khutbah Jum'at di masjid Daarut Tauhiid yang disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat. Tepat jam 13.00 tendangan yang super kuat itu membangunkanku. Masya Allah, senangnya kakak kembali aktif. Sekitar seperempat jam terus aja mengajak bundanya berinteraksi.

"Aku kesel bunda, katanya Bunda mau ngajak aku belajar, tapi pas dengerin ceramah Aa, bunda malah main hp. Kan Bunda janji mau ngajak aku belajar terus. Nah karena bunda udah banyak istigfar, aku aktif lagi deh. Kan aku anak soleh." aku ibaratkan seperti itu arti tendangannya tadi. Biar aku selalu ingat, aku punya janji pada anakku, untuk mengajak ia belajar sejak berada dalam kandungan, hingga besar nanti.

Kalau kakak mulai diam untuk tenggat waktu yang cukup lama tetapi dalam batas waktu kenormalan, itu artinya aku harus banyak intropeksi diri dan memperbanyak taubat. Dan ketika kakak lagi aktif-aktifnya itu artinya waktunya kami belajar bersama. Dan fokusku saat ini hanya 2, mengenalkan Al-Qur'an dan Siroh Nabi. Karena aku ingin ketika ia tumbuh nanti, ia menyukai sejarah. Ia akan belajar bagaimana asam garam orang-orang besar, bisa mengambil kebaikan dan menirunya, juga menemukan kesalahan yang bisa ia jadikan pelajaran. Karena orang yang paham sejarah, akan lebih arif dalam mengarungi kehidupan ini. Itulah yang aku pahami.

Dan kenapa bacaan Al-Qur'an dan kajian yang senantiasa diperdengarkan? aku pernah membaca, suara yang sering ia dengar saat berada di dalam kandungan, bisa membuatnya tenang saat ia sudah terlahir ke dunia. Dan aku ingin hanya lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'anlah dan ceramah tentang agamalah yang membuat ia tenang, bukan musik.

Semakin besar harapan seorang ibu, seharusnya semakin gigih pula ia dalam mempersiapkan. Karena sampai kapanpun, keteladanan akan lebih membekas dalam nurani anak, lebih manjur dibandingkan dengan nasehat. Semoga yang Bunda inginkan saat ini, menjadi pemacu bunda untuk terus belajar yaa nak, agar nantinya tidak salah dalam mendidik dan mengembangkan bakat dan minat yang Allah titipkan di dalam dirimu.

Kamu menjadi pengingat untuk bunda, agar selalu berfikir positiv, selalu berbuat baik dan berusaha sekuat mungkin untuk tidak mengeluh. Kamulah yang menjadi alarm bunda untuk memperbanyak taubat, memperbanyak beristigfar, karena itulah yang mengundang pertolongan Allah untuk keluarga kecil kita. Kita sama-sama berjuang yaa nak, menikmati hari demi hari, hingga saatnya nanti, bunda bisa memelukmu secara langsung, menimangmu dalam dekapan, dan menceritakan berjuta kisah inspiratif di bumi ini. aamiin


EmoticonEmoticon