Memulai Kebiasaan Baru

Seminggu mendekati trimester tiga, Masya Allah waktu berputar begitu cepatnya. Serasa baru kemarin berjuang melewati morning sikness, sekarang berjuang lagi dengan rasa yang berbeda tentunya. Dua hari yang lalu, saat sedang asyik stalking di Facebook, ngga sengaja baca sebuah koran dari Malaysia, seorang anak umur 2 tahun 8 bulan, sudah hafal 42 surat.

Berlanjut di obrolan group Learning Mama, beberapa member saling membagikan kisahnya dalam membimbing anaknya menjadi ahlul Qur'an, Masya Allah masih banyak yang harus dipelajari untuk hal ini. Jadi banyak intropeksi diri, selama ini interaksi dengan Al-Qur'an masih kurang, tapi punya cita-cita anak menjadi ahlul Qur'an. Duhhh... Padahal orangtua adalah suri tauladan untuk anaknya, jika ingin anaknya baik, orangtuanya dulu yang harus berusaha menjadi baik.

Ternyata membiasakan cinta Al-Qur'an sejak janin masih ada di dalam kandungan. Selama ini pengalaman pribadi masih kurang dalam mendengarkan Al-Qur'an, lebih sering menyimak kajian Aa Gym, dan memang kerasa sejak usia 6 bulan, setiap mendengar suara Guru kami, kakak langsung aktif, entah itu nendang, entah itu salto di dalam perut bundanya. Ahh, semoga menjadi tanda ya nak, nanti ketika kamu tumbuh senang menyimak kajian-kajian, siapapun orangnya. Syariatnya sejak tau hamil, tiap hari dengerin kajian Aa, tiap hari abinya ngajak ngobrol, mungkin kakak di perut jadi familiar dengan suara Abiinya dan Aa.

Nah baru beberapa hari ini setelah membaca bagaimana perjalanan anak di Malaysia itu bisa cepat menghafal, baca cerita temen-temen, mulai mencoba menerapkan untuk mendengarkan Al-Qur'an sesering mungkin. Dua hari ini full juz 30 diputar berulang-ulang, dari pagi sampai pagi lagi ngga dimatiin, paling dijeda pengajian Aa atau kajian ilmu di MQFM, baru menerapkan ini, apa efeknya?? Kakak jadi lebih aktif di perut, responnya meningkat terhadap sentuhan, dan ke bundanya jadi lebih tenang. Alhamdulillah, Bismillah, mulai hari ini bertekad untuk menghiasi rumah dengan bacaan Al-Qur'an, seminggu ini terus-menerus juz 30, minggu depan ganti lagi juz berikutnya, semoga bisa istiqomah, dan menjadi penyemangat untuk Bunda dan Abinya menjadi penghafal Al-Qur'an juga.

Jadi ingat, cerita Teh Icha, anak ke empat Aa Gym, yang bersuami seorang hafidz, ketika menyusui anak sambil murojaah, ketika bermain dengan anak sambil murojaah, dan di rumahnya tak pernah lepas dari murrotal Al-Qur'an, sampai-sampai Ghilman putra pertamanya, setiap mau tidur harus mendengar suara ayahnya membaca Al-Qur'an. Masya Allah, indahnya menjadi keluarga Qur'ani. Kepengen bisa yaa Allah.

Jadi mulai hari ini, bertekad membiasakan hal yang baru di keluarga kami, memperbanyak membaca dan mendengarkan Al-Qur'an. Semoga tekad ini menjadi salah satu syariat untuk mengundang cinta Allah. aamiin


EmoticonEmoticon